Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2011

ketika tuts bedansa #5

suara itu. suara satrio ! "Hei malah bengong !" Denia yang gugup. Dia takut. "Lho ko diam sih ! minta maaf kek ! . "M.. ma ..maaf ka" berkata kecil. " Lain kali jalan liat-liat ya denia". Satrio pun menghilang diantara kerumunan anak-anak yang sedang beristirahat. "Gila, ka satrio tau nama lo den" kata Risa. "Deniaaaaaa !!" "Eh iya ris, gue yang bayar es tehnya". "Lho kok es teh sih ?" mikirin ka satrio ya?" Denia pun mencubit kecil Risa. "Engga ko ! Lagian aku ga mau jadi bulan-bulanan Eva ris  !

Ketika tuts berdansa #4

2 tahun pun berlalu, kini denia telah berusia 14 tahun.  Tak terasa ia sudah berada di kelas 2 smp. Satrio Wima, atau yang akrab dipanggil satrio, ternyata adalah kaka kelas denia. Ia baru mengetahui hal tersebut ketika teman sebangkunya, Risa memberi tau bahwa ada anak basket baru di tim basket sekolah mereka. Dan benar ! Satrio yang notabene murid pindahan itu adalah orang yang dimaksud oleh Risa. Tak terasa, pelajaran pak sasoko sudah berlalu selama 2 jam!  Hal ini membuat denia dan semua anak kelas 8.1 ini pun lapar tak karuan ! Jam istirahat mereka terpakai dengan jam pelajaran mata pelajaran ips. "Huh jadi ga istirahat kan den !" keluh Risa. "Ya maklum aja lah ris, Mata pelajaran itu kan memang banyak teorinya. Nah kau bayangkan saja, tak mungkin dia menjelaskannya hanya dengan waktu 1 setengah jam. Kita kan sering datang telat". Memang, karna pelajaran olahraga pelajaran pertama, maka anak-anak harus mengganti pakaiannya terlebih dahulu sebelum mengiku

Ketika tuts berdansa #3

Ibu ratih dan pak yanto pun melanjutkan istirahat malam mereka. Hingga fajar pun memancarkan cahayanya. Cahaya fajar itu pun tak kuasa memasuki kamar denia. "Denia ayo bangun nak". Hari minggu ini sepertinya hari minggu yang tak biasa untuk Denia. Ia malas untuk bangun dari tempat tidurnya itu. Cek hp- buka twitter-cek mention-kalau ga ada tutup (agak curhat) :D . Teringat akan new followersnya, satrio...

Ketika tuts bedansa #2

 Dan supir truk itu tidak menyadari akan keberadaan bang madin dan denia ! "DENIAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA !!!!" . Teriakan itu membuat pak yanto kaget, dan terbangun dari tidurnya. "Ibu kenapa ? Mimpi buruk lagi bu ?" tanya pak yanto. "Ibu mimpi denia kecelakaan pak" dengan menangis kecil. "Ibu takut denia pergi meninggalkan kita lagi pak". Denia yang notabene anak semata wayang ini, dulu ketika berumur 3 tahun pernah diculik oleh segerombolan penculik, yang meminta uang tebusan sebesar, 30 juta rupiah. Pak yanto pun lantas melaporkan ke polisi. Denia yang disekap digudang terpencil ditengah hutan, akhirnya ditemukan juga oleh para polisi. Denia pun hanya bisa menangis ketika pisau nan tajam itu mengenai dahinya, membuat lukanya membekas hingga saat ini. Hingga polisi melepas tembakkannya ke pelaku, dan denia pun selamat dari dekapan penculik.  Ibu dan ayah denia dengan perasaan haru dan lega, membawa kembali denia pulang kerumah. "Sudah

Torehan mati lampu

Sing : mati lampu, aduh gelapnya, Mati lampu ! Arrrgh ! 2 kata yang membuat bete semua orang ! Terkecuali mereka yang mempunya genset !! (sorry) hehe . Sebenernya ga kenapa-kenapa sih, cuma gelapnya itu yang ngeselin. Mau kemana-mana kan susah ! Apalagi kalau orang yang pada saat bersamaan lagi mandi, dan orangnya itu takut kegelapan ? Ckck, lain kali kalau mau matiin listrik, bok ya kasih sandi dong ! Lampu kedap kedip kek. Ini main matiin arus listrik aja. Jadi inget moment mati lampu di gereja. :D . Waktu itu malem-malem sekitaran jam setengah delapanan, kita lagi asyik-asyiknya nyanyi lagu pujian, eh mati lampu itu dateng TANPA DIMINTA DATENG ! (hahaha) orang pada panik, udah gitu segala ada suara aneh, ckckck,,, tapi malam ini agak seneng terima telefon dari nenek karo, (mamanya nyokap) segala disuruh pulang kesana . Haha. . #ending ga jelas

Ketika tuts berdansa #1

Pukul 07.05 . "Denia cepat, bang madin udah dateng tuh" ! "Iya bu ini tinggal pakai sepatu aja kok" . Aku berangkat ya bu, sambil mencium tangan sang ibu, "belajar yang rajin ya nak" . Motor kharisma itu pun melaju dengan cepatnya, menuju sekolah dasar puspa . Matahari belum menampakan cahayanya. Bang ko mendung ya ? tanya denia . Ngga tau neng, mau hujan nih kayaknya. Saat itu hujan pun benar-benar turun, dan membasahi denia dan bang madin. "aduh denia bisa telat nih" keluh denia. "Ya mau bagaimana lagi neng, ada jas hujan nih. apa mau saya antar aja sekarang? Agak basah sedikit tapinya, hehe". "Yaudah deh" . Denia pun melanjutkan perjalanan kesekolahnya besama bang madin. Sekolahnya memang agak jauh dari rumahnya, maka dari itu bu ratih meminta bantuan bang madin untuk mengantar jemput anaknya tersebut. Bang madin pun dengan senang hati menerima permintaan bu ratih. Ya hitung-hitung buat nambah biaya hidup. Begitu p

Taman kanak-kanak

Ga terasa udah masuk TK, sempat binggung dengan daerah yang namanya itu gunung sindur. Dulu tinggal dikomplek marinir, temennya cowo semua, tapi waktu sampai disini rata-rata kebanyakan cewek. Masuk ke Taman kanak-kanak pertiwi, dan bersosialisasi dengan teman-teman yang baru juga. Saat-saat belajar di tk yang gita suka itu cuma waktu nyanyi. Lagu yang paling sering dinyanyiin itu, lagu ibu kita kartini. Sampai hafal semua liriknya waktu itu. Tk yang terdiri dari 3 ruangan ( tk A, tk B ,dan 1 ruang guru dan kepala sekolah ) itu, memperkerjakan 2 guru, 1 ibu ati, 1 lagi lupa .hehe, soalnya ngga di ajarin sama dia. Hehe :) . Bu ati guru yang sabar. Pernah suatu kali temen ada yang kebelet ke WC, karna takut sendirian, bu ati nganterin dan ninggalin muridnya. Trus, waktu ebi ( febrina suci handini) ultah, kita sekelas ngerayain ulang tahun ebi . *jadi kangen ebi* sampai 1 tahun penuh kenangan itu pun berlalu. Bu ati bilang kita mau jalan-jalan ke pantai ancol buat perpisahan, fotonya pun

Bersama bi ati :)

Tepatnya pada tahun 1997, ketika kereta jurusan jakarta kota melaju dengan cepatnya, aku ayah dan ibuku pun pergi mengunjungi ancol jakarta. Kami sengaja tidak membawa motor kesayangan ayah itu, mungkin karna faktor jarak, dan faktor kenyamanan :) . Suatu ketika, didalam kereta, ayahku melihat seorang mba-mba, sepertinya ia sedang kebinggungan, singkat cerita ibu dan ayahku pun berkenalan dengannya, dan kesepakatan pun terjalin diantara mereka . Bi ati resmi bekerja di rumahku,hingga pada tanggal 7 februari 1999 aku mengikuti ayah kerumah sakit. Aku sempat binggung, karna waktu itu aku yang sedang asyiknya bermain dirumah tetangga tiba-tiba ayah membawaku begitu saja, berlalu bersama motor kesayangannya. Dan surprise ! aku mempunyai adik, devi eunike tarigan namanya :) . Kata ayah dulu nenek bela-belain datang ke jakarta untuk melihat cucu ke-2nya ini. Padahal jarak antara jakarta dan medan kan lumayan jauh.hehe. Akhirnya 7 tahun pun berlalu hingga usiaku menginjak 7 tahun, bi ati pun

Hanya cerita belaka

Waktu itu tepat pukul 8 pagi, seorang ibu merintih kesakitan. Suami yang sedang mengajar pun panik ketika telepon genggamnya berdering, melantunkan nada polyponic berjudul blue in the sky, perjalanan mendebarkan pun dimulai, berawal dari perumahan komplek marinir blok I no 8, ayah melajukan motor kesayangannya ke sebuah tempat, tempat dimana banyak orang dirawat. Ya ! Rumah sakit ! Sekitar pukul 10.00wib dokter pun datang menghampiri ayah yang sedari tadi gelisah dan binggung, apakah nanti dia akan sesuai dengan yang di USG 3 bulan yang lalu ? Semua tanya ayah pun terjawab. Anaknya perempuan pak ! Hati ayah pun lega melihat buah hatinya telah lahir ke dunia dengan sehat, meskipun harus menunggu selama 10 bulan lamanya dalam kandungan. :D . Nama itu pun diberikan, Gita Yulianti Tarigan, pesatuan antara marga ibu dan ayah , ginting dan tarigan, bulan juli, dan perempuan :) di sertakan marga khas batak karo . Sayang, ketika membuat akta lahir, nama hanya boleh 2 kata, ayah pun merelakan