Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2013

Harapan

Harapan Menulis sebuah kisah adalah hal yang menarik buat saya. Dengan menulis saya merasa beban saya hilang. Entah karena semua emosi yang ada didalam hati ini keluar atau engga. Saya ga tau. Harapan. ANDA PASTI PUNYA Saya tidak salah bukan? Begini, saya mempunyai harapan, sama seperti anda semua. Hanya saja, harapan saya terlalu berbelit-belit. Sampai-sampai saya bingung apa sebenarnya harapan saya itu. Malah saya pernah berfikir, manusia ga seharusnya punya harapan. Kalau loe hidup ya hidup aja. Let it flow lah bahasa gaulnya. Bisa dibayangkan dong kalau kita hidup seperti bahasa gaul diatas? Ga punya masa depan.   Kalau menurut anda harapan itu ga penting, silahkan aja. Kita punya standart masing-masing dalam menjalani hidup kan. Tapi, disini gue cuma mau sedikit curcol. Jadi gini, gue punya harapan, orangtua juga punya harapan, ade gue juga punya harapan. Masing-masing anggota keluarga gue yang dirumah punya harapan untuk gue. JADI Gue bingung mau mulai dar

Harapan

Harapan Menulis sebuah kisah adalah hal yang menarik buat saya. Dengan menulis saya merasa beban saya hilang. Entah karena semua emosi yang ada didalam hati ini keluar atau engga. Saya ga tau. Harapan. ANDA PASTI PUNYA Saya tidak salah bukan? Begini, saya mempunyai harapan, sama seperti anda semua. Hanya saja, harapan saya terlalu berbelit-belit. Sampai-sampai saya bingung apa sebenarnya harapan saya itu. Malah saya pernah berfikir, manusia ga seharusnya punya harapan. Kalau loe hidup ya hidup aja. Let it flow lah bahasa gaulnya. Bisa dibayangkan dong kalau kita hidup seperti bahasa gaul diatas? Ga punya masa depan.   Kalau menurut anda harapan itu ga penting, silahkan aja. Kita punya standart masing-masing dalam menjalani hidup kan. Tapi, disini gue cuma mau sedikit curcol. Jadi gini, gue punya harapan, orangtua juga punya harapan, ade gue juga punya harapan. Masing-masing anggota keluarga gue yang dirumah punya harapan untuk gue. JADI Gue bingung mau mulai dar

KANGEN DEPI

Sebelum membaca postingan saya ini, harap jangan membayangkan saya lebai. ini asli lho :D Sekarang, gue lagi dengerin lagunya Howl - For A Year Ya Tuhan, gue langsung inget depi ( adik gue yang tersayang satu-satunya  ) Dulu, dia bilang gini ke gue, "Ta, dengerin lagu ini deh, sedih banget tau" Gue yang waktu itu lagi males, bad mood, geu bilang gini ke dia "Ah lu mah semua lagu dibilang gitu semua, melankolis amat dah pi, kebanyakan nonton film korea tuh" Dia cuma jawab "yaudah kalau ga mau denger" dan langsung pergi. gue ngetik ini sampe nangis. astaga segitu kangennya gue sama ade gue ini. banyak banget cerita sama dia yang bikin gue sedih. contoh kecil aja pas mau  berangkat ke gereja bareng-bareng. gue kalau kegereja itu naik si biru ( motor Vega R gue yang biru ) bareng sama ade gue sama dea silalahi. Nah gue itu kalau yang namanya udah ketemu aspal, pengennya ya gitu, hahahaha Disitu depi selalu ngingetin gue "Jangan ngebut

Miscellaneous

Sebelum membaca postingan saya, harap pasang tampang ga serius dan ga santai. Soalnya disini gue sedikit sotoy dan mungkin sok menggurui.. Tapi gue cuma berbagi pengalaman dan ga lebih. Ini yang terjadi :) Kehidupan itu penuh sama yang namanya keanekaragaman yang menurut gue macem-macem banget. Nah cerita gue yang sekarang adalah cara kita menghargai kehidupan kita. Kadang hidup..... kadang hidup....... Bisa kebayang ga itu titik-titik isinya apaan? Pasti bisa kan Kadang hidup diatas kadang hidup dibawah. Cerita gue bermula saat gue lagi dilantai 2 rumah sepupu gue di medan. Waktu itu gue lagi buka jendela kabar yang ternyata menghadap langsung ke sawah. Ya meskipun udah masuk perumahan, tapi disekitar sini masih ada yang namanya bertani. Mungkin karna disini dulunya adalah kawasan lahan pertanian ya jadi gitu. oke lanjut cerita. disitu gue liat ada ibu tua yang lagi panen padi gitu. sesaat gue teringat emak gue di gunung sindur. apa kabar emak gue ya sekarang. tapi bukan di