Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2011

Ketika tuts berdansa #7

''lho ko lo diem sih''....kata Denia kepada ratih. Ratih pun hanya tertawa kecil melihat temannya bersembunyi di balik punggung orang lain. bukan di punggungnya. ''Den gue disini !" kata ratih...... "hah !! Aduh mas maaf ya, saya ngga sengaja".. Lelaki itu hanya diam saja, tak ada respon sama sekali kepada Denia. "Rat, pulang yu :( . kata denia. "Aduh lagi seru gini segala acara pulang sih den, kan katanya mau refreshing. Otak gue masih mumet tau.... 1 jam pun berlalu, lampu bioskop pun sudah dinyalakan, tanda film sudah berakhir. Daaaaaann, KAK SATRIO ????  "Jadi ta. tad... tadi kaka ?" Denia terbata-bata........ "Makanya kalau ngga bisa nonton film horor ya ga usah nonton!!" sanbil mengacak-acak rambut Denia. Satrio pun berlalu diantara kerumunan penonton bioskop. "Rat gue lagi mimpi ya?" kata Denia. "HEH kita abis ulangan kimia tadi. Inget ga? Jadi lo ga mimpi Den, itu bener ka

Ketika tuts berdansa #6

Eva satriani, atau biasa dipanggil eva adalah kekasih satrio Hubungan mereka kini merenggang. Sikap eva adalah  racun dalam hubungan mereka. Sombong, kikir, dan hanya mementingkan kepentingan dirinya sendiri membuatsatrio merasa il-feel kepada eva. “Engga habis fikir, baru anak kepala sekolah. Tapi kelakuannya itu uda serasa anak presiden !!  kata satrio kepada arya teman sebangkunya. “Ya lo harus bilang ke eva dong buat ubah sikap dia yang sombong itu bro. Satrio pun mulai mengikuti saran yang dianjurkan oleh temannya itu. “ok hari ini juga gue akan bilang semuanya ke Eva !! Bel pun berbunyi. Tanda jam pelajaran berakhir. Satrio cepat-cepat pergi ke kelas Eva. Tapi …. Eva sudah tak ada di kelasnya. Satrio pun mengambil telefon genggamnya dan berusaha untuk menghubungi Eva. Sekali, dua kali, tiga kali, “Mail box !” kemana sih dia. Keluh satrio. “Denia kita nonton apa nih ?” kata ratih kepada Denia. Ulangan kimia hari ini benar-benar membuat otak m