Pukul 07.05 .
"Denia cepat, bang madin udah dateng tuh" ! "Iya bu ini tinggal pakai sepatu aja kok" . Aku berangkat ya bu, sambil mencium tangan sang ibu, "belajar yang rajin ya nak" .
Motor kharisma itu pun melaju dengan cepatnya, menuju sekolah dasar puspa .
Matahari belum menampakan cahayanya. Bang ko mendung ya ? tanya denia . Ngga tau neng, mau hujan nih kayaknya. Saat itu hujan pun benar-benar turun, dan membasahi denia dan bang madin. "aduh denia bisa telat nih" keluh denia. "Ya mau bagaimana lagi neng, ada jas hujan nih. apa mau saya antar aja sekarang? Agak basah sedikit tapinya, hehe". "Yaudah deh" .
Denia pun melanjutkan perjalanan kesekolahnya besama bang madin. Sekolahnya memang agak jauh dari rumahnya, maka dari itu bu ratih meminta bantuan bang madin untuk mengantar jemput anaknya tersebut. Bang madin pun dengan senang hati menerima permintaan bu ratih. Ya hitung-hitung buat nambah biaya hidup. Begitu pikir bang madin. Bang madin yang hanya seorang ojek komplek itu, telah mengabdikan dirinya sebagai ojek, sejak 7 tahun yang lalu. Dia berfikir, dari pada lulus sma ngga ngapa-ngapain, mending ngojek, syukur-syukur dapat banyak pelanggan. Yang penting halal :) . Bang madin pun terjaga oleh lamunannya, dan tak ia duga, sebuah truk pengangkut pasir datang dari arah berlawanan . . . . . . . . . . . . . . . . . -to be continue-
"Denia cepat, bang madin udah dateng tuh" ! "Iya bu ini tinggal pakai sepatu aja kok" . Aku berangkat ya bu, sambil mencium tangan sang ibu, "belajar yang rajin ya nak" .
Motor kharisma itu pun melaju dengan cepatnya, menuju sekolah dasar puspa .
Matahari belum menampakan cahayanya. Bang ko mendung ya ? tanya denia . Ngga tau neng, mau hujan nih kayaknya. Saat itu hujan pun benar-benar turun, dan membasahi denia dan bang madin. "aduh denia bisa telat nih" keluh denia. "Ya mau bagaimana lagi neng, ada jas hujan nih. apa mau saya antar aja sekarang? Agak basah sedikit tapinya, hehe". "Yaudah deh" .
Denia pun melanjutkan perjalanan kesekolahnya besama bang madin. Sekolahnya memang agak jauh dari rumahnya, maka dari itu bu ratih meminta bantuan bang madin untuk mengantar jemput anaknya tersebut. Bang madin pun dengan senang hati menerima permintaan bu ratih. Ya hitung-hitung buat nambah biaya hidup. Begitu pikir bang madin. Bang madin yang hanya seorang ojek komplek itu, telah mengabdikan dirinya sebagai ojek, sejak 7 tahun yang lalu. Dia berfikir, dari pada lulus sma ngga ngapa-ngapain, mending ngojek, syukur-syukur dapat banyak pelanggan. Yang penting halal :) . Bang madin pun terjaga oleh lamunannya, dan tak ia duga, sebuah truk pengangkut pasir datang dari arah berlawanan . . . . . . . . . . . . . . . . . -to be continue-
Komentar
Posting Komentar